A. Intensitas Cahaya
Lampu bohlam menyala
karena menyerap daya listrik. Daya listrik tidak seluruhnya diubah menjadi
cahaya, tetapi sebagian berubah menjadi panas. Ini terbukti, ketika bohlam menyala, kawat wolfram di dalam lampu memijar dan gelas penutupnya menjadi
panas. Bahkan keramik tumpuan lampu juga ikut memanas. Bohlam memancarkan
intensitas cahaya yang besar bila menyerap daya listrik yang besar pula.
Daya listrik yang diserap bohlam sebanding dengan besar tegangan yang terpasang.
Intensitas cahaya adalah
jumlah energi cahaya yang menembus luasan secara normal per satuan waktu per satuan luas.
Intensitas cahaya oleh pancaran bohlam biasa diukur dengan luxmeter, dan
dinyatakan dalam satuan lux.
Intensitas cahaya
berkurang bila jarak dari sumber semakin jauh, dan nilainya berbanding terbalik dengan kuadrat jarak
dari sumber penerang. Lampu penerang, termasuk bohlam, disebut
berkualitas baik apabila mampu memberikan intensitas cahaya lebih
besar pada konsumsi daya listrik kecil.
- Intensitas Cahaya ( I ) dan Fluks Cahaya ( Ф )
Luminous intensity
atau intensitas cahaya I
didefinisikan sebagai banyaknya fluks cahaya yang memancar Ф per sudut ruang ω :
Total
sudut ruang adalah ω = 4Π
(Steradian). Fluks cahaya adalah besarnya intensitas cahaya yang memancar pada
sudut ruang tertentu.
- Iluminansi Cahaya
Iluminansi
cahaya adalah sinar yang jatuh (datang) pada sebuah permukaan atau fluks cahaya
yang menerangi bidang tiap satu satuan luas, sehingga dapat ditulis persamaan:
Karena
fluks cahaya yang memancarkan dari titik seluruh ruang adalah
Φ = 4 Π I
dan luas permukaan bola adalah A = 4 Π R2,
suatu sumber intensitas cahaya I
menghasilkan iluminansi total :
Ini
menunjukkan bahwa iluminansi pada jarak R
berbanding lurus terhadap intensitas cahaya sumber dan berbanding terbalik
terhadap kuadrat jarak.
B. Prinsip kerja
Fotometer:
Fotometri
adalah ilmu yang mempelajari tentang pengukuran kuantitas cahaya. Cahaya yang
dimaksud adalah cahaya tampak, dimana cahaya tampak merupakan salah satu jenis
gelombang elektromagnetik.
Intensitas
cahaya dari dua sumber I1
dan I2 menghasilkan emisi
cahaya (E) yang besarnya sama dan
berbanding terbalik dengan kuadrat jarak.
Keterangan:
E = emisi cahaya
I = intensitas cahaya
r = jarak
Intensitas
cahaya sendiri merupakan daya per satuan luas dengan satuan Watt/m2.
Apabila Intensitas cahaya dari kedua buah sumber sama ( I1 = I2 ) maka akan memenuhi persamaan:
Fotometer
dalam percobaan fisika digunakan untuk mengetahui daya sebuah bohlam lampu yang
belum diketahui. Percobaan fotometer ini dilakukan dengan melakukan pengukuran
intensitas cahaya dari bohlam lampu tersebut pada jarak tertentu (rx) dan membandingkannya
dengan intensitas cahaya yang dihasilkan oleh lampu standar (yang sudah
diketahui dayanya) pada jarak tertentu (rs).
Alat
praktikum fotometer :
Foto : Dokumentasi Pribadi
Pada
saat fotometer diletakkan pada posisi yang tepat (kedua tabir pada fotometer
menunjukan intensitas yang sama, maka hubungan antara daya lampu (Px) dengan lampu standar (Ps) memenuhi :
Keterangan
:
Ps = daya lampu standar
Px = daya
lampu yang akan dicari
rs =
jarak lampu standar
rx =
jarak lampu yang akan dicari
Daftar
Pustaka :
Ardi,
Wahyu. 2013. Intensitas Cahaya. http://wahyuardil131.blogspot.com/.
Diakses pada 5 Februari 2014.
Maryanto, Al. 2014. Petunjuk Praktikum Fisika Dasar. Yogyakarta : FMIPA UNY.
Rohmah,
Dwi Athiyatur. 2013. Laporan Eksperimen
Fotometri. http://dwiathiyatur-fisikamakinasyik.blogspot.com/p/blog-page_7033.html.
Diakses pada 29 April 2014.
assalamualaikum, untuk alat yang berada diengah itu namanya alat apa ya? terimakasih sebelumnya
BalasHapus